Durian Akan Berbuah lebat jika saat kemarau panjang

Khasanah Buah Durian

Durian adalah tanaman buah yang bercirikan kulit yang berduri, bau yang harum dan tajam, bagi penggemar makan durian buah ini sangat lezat tapi bagi yang tidak doyan maka buah durian dengan baunya sangat mengganggu, apalagi jika saat naik kendaraan transportasi darat jika ada yang membawa buah ini.maka bisa memabukan.
Nah saat ini pada bulan juli, agustus, september terjadi kemarau panjang , maka buah ini.kembali berbunga banyak dan bermunculan bakal buah durian terutama di Kabupaten Katingan , kalimantan tengah saat ini banyak tanaman yang berusia diatas 50 tahun serta dibudidayakan dengan cara tradisional dan tanaman turun temurun dari nenek moyang terdahulu.

Tanaman durian akan mampu berbuah dalam satu tahun bisa dua kali terjadi musim berbuah ini terjadi jika saat itu akan ada kemarau panjang.

Pertanyaannya adalah kenapa durian bisa berbuah dua kali dalam setahun ? Karena adanya kemarau panjang yang bisa antara 3-4 bulan.


Apa hubungannnya dengan kemarau ? Itu karena adanya suatu keadaan Stres air dari suatu tanaman artinya tanaman akan kekurangan air maka dapat memacu adanya percepatan jaringan yang ada di dalam tanaman untuk mengeluarkan jaringan sel baru sehingga tanaman terpacu untuk bisa berbunga dan berbuah.

Tahukah Anda?
Stres air mengakibatkan hasil fotosintesis berupa fotosintat dari daun dan cabang tanaman tidak dapat ditransportasikan ke bagian lain sehingga terjadi pemusatan konsentrasi fotosintat. Penumpukan karbohidrat yang terjadi di bagian jaringan meristem ujung pucuk atau ketiak daun akan menghasilkan bakal bunga.

Fungsi air bagi tanaman adalah :1.    Merupakan unsur penting dari protoplasma, terutama pada jaringan meristematik.2.    Sebagai pelarut dalam proses fotosintesa dan proses hidrolitik, seperti perubahan pati menjadi gula.3.    Bagian yang esensial dalam menstabilkan turgor sel tanaman.4.    Pengatur suhu bagi tanaman, karena air mempunyai kemampuan menyerap panas yang baik.5.    Transport bagi garam-garam, gas dan material lainnya dalam tubuh tanaman.
Menurut Burstom (1956), bahwa defisit air langsung mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman. Proses ini pada sel tanaman ditentukan oleh tegangan turgor. Hilangnya turgiditas dapat menghentikan pertumbuhan sel (penggadaan dan pembesaran) yang akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat.1. FotosintesaDefisit air pada saat proses fotosintesa berlangsung berakibat pada kecepatan fotosintesa. Defisit air akan menurunkan kecepatan fotosintesa. Hal ini sebagai akibat dari menutupnya stomata, meningkatnya resistensi mesofil yang akhirnya memperkcil efisiensi fotosintesa.
Hasil penelitan Boyer (1970), menyatakn potensial air sebesar 4 bar akan mengakibatkan berkurangnya perluasan daun sampai sebesar 25% dari maksimum yang dapat diperoleh. Potensial air daun 12 bar mengakibatkan terhentinya peruluasan daun. Hasil fotosintesa per unit luas daun mulai menurun pada potensial air daun .Apabila melewati potensial air daun 18 bar laju penurunan perluasan daun menjadi maksimum, dan setelah melewati 19 bar sampai 40 bar kecepatan fotosintesa menurun secara drastis dan akhirnya terhenti. Dari penelitian itu disimpulkan bahwa perluasan daun dibatasi oleh ketersediaan air tanah sehingga menurunkan efiiensi fotosintesa. Hal ini berhubungan proses biokimia, karena fotosintesa merupakan proses hidrolisa yang memerlukan air.Kisaran defisit air dan potensial air daun bervariasi menurut;a.    Umur tanamanb.    Posisi daun dalam tajukc.     Kondisi-kondisi pertumbuhanmengakibatkan kutikula kurang permeable pada air. Status ini menimbulkan kelambatan pada pertumbuhan batang dan daun, mengurangi kecepatan transpor ion, menurunkan respirasi, menurunkan aktivitas enzim, megurangi pembelahan sel dan mengurangi sintesa protein. Tetapi meningkatkan enzim hidrolitik, penutup stomata dan mengakibatkan penimbunan asam abisisik.Pengaruh stress air terhadap sistem fotosintesa bisa juga melalui pengaruh pada kandungan dan organisasi klorofil dalam kloroplass di dalam jaringan atau sel yang aktif berfotosintesa. Pengaruh stress air pada perangkat fotosintesa tanaman jagung dilaporkan oleh Alberte, Thornber dan Fiscus (1977). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stress air bisa menurunkan kandungan klorofil dan (Gambar 45). Pada tanaman jagung dan tanaman C4 lainnya stress air berpengaruh negatif pada sel-sel mesofil daun.Pengaruh ini lebih besar daripada sel-sel “bundle sheat” karena menurut Yahya (1988),Sel-sel mesofil terletak lebih jauh dari jaringan pembuluh yang mensuplai air dengan sel-sel bundle sheat.a. Kloroplast mesofil lebih terpengaruh karena mengandung lebih banyak “ligh-harvesting chlorophyl a/b protein (Fotosintem II) yang nampaknya labil pada kondisi stress yang sedang sekalipunb. Kombinasi ke dua proses di atas.2. Sistem ReproduktifKeberhasilan persarian dan penyerbukan tanaman akan menggambarkan kapasitas sink tanaman tersebut. Fase reproduktif merupakan fase yang kritis, karena itu pengaruh faktor lingkungan seperti suhu, cahaya, dan air yang langsung terlihat pada sink. Hasil penelitian Yahya (1982) menunjukkan bahwa stress air (tanpa irigasi) memperlambat munculnya bunga yang akibatnya memperpendek periode pengisisna biji, sehingga meningkatkan pula kandungan air dalam biji sewaktu panen. Tabel 6 memperlihatkan diperlambatnya muncul bunga jantan (tassel) dan bunga betina (silking) selama 4-5 hari karena adanya stress air. Kekeringan yang terjadi menjelang saat pembungaan sangat berpengaruh pada sistem reproduktif (Tabel 7). Pada tanaman padi pengaruh ini meningkatkan sterilitas bunga dan menurunkan persen pengisian biji.3. TranslokasiPertumbuhan suatu tanaman selain ditentukan oleh kegiatan fotosintesa (fotsintat) dan perombakan bahan kering oleh respirasi, juga ditentuka oleh kelancaran translokasi fotosintat dan unsur hara ke bagian sink. Bahan yang berfungsi sebagai transpor zat-zat (fotosintat dan unsur hara) dari sel ke sel dan dari organ ke organ adalah air.  Translokasi melalui xylem berupa unsur hara yang dimulai dari akar terus ke organ-organ, seperti daun untuk diproses dengan kegiatan fotosintesa. Fotosintat yang merupakan hasil fotosintesa ditranslokasi melalui phloem ke sink (buah, biji atau umbi) ataupun sebelumnya ke batang (sink sementara), bagi tanaman yang menumpukkan fotosintatnya di batang, seperti tebu. Stress air memperlihatkan pengaruhnya melalui terhambtanya proses translokasi. Pengaruh tidak langsung terhadap produksi adalah berukangnya penyerapan hara dari tanah. 

Comments

Popular posts from this blog

Buah Langka (palasit) Hutan Kalimantan

JENIS DAN CIRI TANAMAN YANG BISA DIBUAHKAN DALAM POT