Buah Ramania /Barania
RAMANIA (Bouea macrophylla Griffith)
Ramania (Bouea macrophylla Griffith) adalah satu spesies dari suku Anacardiaceae, yang di beberapa daerah di Indonesia disebut dengan berbagai nama yang berbeda seperti gandaria (Jawa), jatake, gandaria (Sunda), remieu (Gayo), barania (Dayak ngaju), Asam djanar, Kedjauw lepang; Kundang rumania; Ramania hutan; Ramania pipit; Rengas; Tampusu; Tolok burung; Umpas (Kalimantan) dandoriah (Minangkabau), wetes (Sulawesi Utara), Kalawasa, rapo-rapo kebo (Makasar), buwa melawe (Bugis), ma praang, somprang (Thailand). Kundangan, kondongan, gondongan, si kundangan, rumenia, kemenya, rembunia, rumia, setar, serapoh, asam suku, medang asam, gandaria, kundang (Malaysia), Gandaria (Filipina), Marian-plum (Ingrris) adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Sumatera , Thailand dan Ambon, jadi masih berkisar di kawasan Malesiana (Harsono, 2012). Informasi yang didapatkan pun masih terbatas pada keberadaan, pemanfaatan secara lokal, dan pamasaran yang juga terjadi di pasar-pasar tradisional dan dalam waktu-waktu yang juga tertentu. Ramania sebagai salah satu tanaman langka Indonesia, masih belum banyak diteliti.
B. TAKSONOMI
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Bouea
Spesies : B. macrophylla
Nama binomial: Bouea macrophylla Griffith.
C. MORFOLOGI
Pohon, tinggi mencapai 27 m, kulit batang beralur coklat terang, percabangan sering kali melengkung, menyiku atau mendatar. Daun bundar telur memanjang sampai lanset atau jorong, panjang 11- 45 cm dan lebar 4 - 13 cm, berhadapan silang, tunggal, menjangat, mengkilat, tepi rata, pangkal runcing sampai membaji, ujung runcing sampai melancip. Perbungaan aksiler dan berbentuk malai, panjang 4 - 12 cm. Bunga tetramerus, kecil, cuping kelopak bundar telur melebar, daun mahkota lonjong sampai bundar telur terbalik dan berwarna kekuningan yang segera berubah menjadi coklat. Buah pelok, agak bulat, bergaris tengah 2,5 - 5 cm, kuning sampai orange, rasanya asam sampai manis dengan bau terpentin yang cukup khas. Berdasarkan rasa buah ada beberapa kultivar di Kalimantan, yaitu `Hintalu` adalah kultivar yang rasanya sangat asam, sedangkan Ramania Pipit` dan `Ramania Tembaga` adalah kultivar yang rasanya manis (berdaging buah merah gelap). Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan menyemaikan biji ataupun dengan cara mencangkok (Rifai, 1992).
Ramania berbentuk pohon yang tingginya mencapai 27 m, dengan kulit kayunya yang retak-retak, berwarna coklat muda, dan seringkali memiliki ranting yang menggantung, tak berbulu, bersegi empat atau pipih. Daunnya tunggal, berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong, menjangat, berkilat, berpinggiran rata, pangkalnya lancip sampai bentuk pasak, ujungnya lancip (acute) sampai luncip (acuminate), tangkainya 1-2,5 cm panjangnya. Perbungaannya malai, muncul di ketiak daun, panjangnya 4-12 cm; Bagian-bagian bunganya sebagian besar berkelipatan empat, berukuran kecil, cuping kelopaknya bundar telur melebar; daun mahkotanya lonjong sampai bundar telur sungsang, berukuran (1,5-2,5) mm x 1 mm, berwarna kekuning-kuningan, kemudian secepatnya berubah menjadi coklat. Buahnya bertipe buah batu, berbentuk agak bulat, berdiameter 2,5-5 cm, berwarna kuning sampai jingga, daging buahnya mengeluarkan cairan kental; buahnya tidak berbulu, rasanya asam sampai manis, dengan bau yang khas agak mendekati bau terpentin. Keping biji berwarna lembayung.
D. HABITAT
Ramania adalah tumbuhan tropik basah dan dapat tumbuh pada tanah yang ringan dan subur. Tumbuh liar di hutan dataran rendah di bawah 300 m dpl., tetapi dalam pembudidayaan telah berhasil ditanam pada ketinggian sekitar 850 m dpl (Rifai, 1992).
Comments
Post a Comment