Silat kuntau/lawang skepeng pada acara perkawinan
Ragam budaya
Sejarah Peradaban Manusia tak terlepas dari kemajuan zaman dan teknologi serta moderinasi dunia.
Sejarah Peradaban Manusia tak terlepas dari kemajuan zaman dan teknologi serta moderinasi dunia.
Peradaban budaya dan tradisi manusia atau suku kadang terkikis disebabkan masuknya budaya luar yang kental dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga budaya turun temurun dalam kehidupan dan budaya adat istiadat sering kalah dan tertinggal oleh budaya modern.
" Penulis " Mencoba Mengingatkan kembali story peradaban dalam budaya dayak ngaju dengan istilah kebiasaan masyarakat daerah hulu pada saat acara perkawinan yaitu silat Bakuntau bahasa bakumpai, Bangkui atau Lawang Skepeng bahasa dayak ngaju.
Jaman dahulu di Desa samba bakumpai dan katung aadalah sebuah desa di kecamatan katingan tengah kabupaten katingan setiap ada acara perkawinan maka silat tersebut sering ditampilkan untuk menerima calon mempelai baik laki laki maupun mempelai perempuan " ba arak pengantin " biasa penduduk setempat menyebutnya.
Kuntau dalam bahasa dayak bakumpai adalah suatu jenis keahlian bela diri seseorang dalam menggunakan gerakan gerakan bisa dengan tangan kosong atau dengan senjata mandau dengan di iringi tabuh gendang sejenis irama pengiring gerakan agar gerakan dan suasana nya gembira dan semangat.
Bela diri silat kuntau atau bangkui juga merupakan alat bela diri seseorang atau masyarakat jaman dulu untuk menjaga diri dari serangan musuh atau asang/kayau, apabila bepergian kehutan.
Seiring perkembangan budaya luar dan moderenisasi global acara perkawinan yang dulunya di iringi tarian silat kuntau ini berangsur angsur. Hilang dan hampir tak pernah lagi di lihat pada acara perkawinan di desa bakumpai dan katung, sehingga budaya dan tradisi ini seharusnya perlu dikembangkan dan di pakai lagi agar generasi berikutnya masih mengetahui dan mengenalnya.
Comments
Post a Comment