TekNik PerSemaian Benih Sayuran "KWT Berkarya Mandiri Lestari " desa Karya Unggang.kab.katingan
Info Tani>>KWT>>Berkarya Mandiri Lestari>>Desa K.Unggang>>2018
Kegiatan Ibu - ibu KWT atau kelompok wanita tani desa karya unggang ini adalah dalam rangka membuat kawasan rumah pangan lestari (krpl) sehingga menciptakan suatu kawasan pangan yang hijau dengan berbagai macam komoditi tanaman sayuran dan buah - buahan untuk bisa menjadikan kelompok wanita mandiri dalam mendukung program pemerintah menjadi kan kelompok wanita yang gemar menanam sehingga bisa mendapatkan incam atau pendapatan hasil dari kebun kelompok atau di kunsumsi sebagai pemasuk unsur gizi bagi keluarga anggota kelompok wanita tani.
Apa saja yang di lakukan sehingga kawasan rumah pangan lestari bisa berjalan dengan baik :
1. Pembuatan rumah bibit.
Rumah bibit di buat dengan ukuran lebar 4 meter dengan panjang 8 meter dan tiang kayy keras banuas dengan atap kain paranet sebagai penahan panas terik dan hujan yang lebat sehingga semaian di polibag aman,dan terjaga kemudian membuat RAK tanaman bertingkat 2 sehingga bisa memuat tray semai untuk keperluan semaian benih sayuran dan terjaga dari gangguan hama,binatang, panas terik, dan angin serta hujan yang lebat.
Rumah bibit di buat dengan ukuran lebar 4 meter dengan panjang 8 meter dan tiang kayy keras banuas dengan atap kain paranet sebagai penahan panas terik dan hujan yang lebat sehingga semaian di polibag aman,dan terjaga kemudian membuat RAK tanaman bertingkat 2 sehingga bisa memuat tray semai untuk keperluan semaian benih sayuran dan terjaga dari gangguan hama,binatang, panas terik, dan angin serta hujan yang lebat.
Apa itu Persemaian.
Arti persemain adalah suatu usaha dan pekerjaan di budidaya tanaman untuk menumbuhkan benih atau biji tanaman sehingga akan tumbuh calon tanaman baru di media tanah dan polibag.
Semaian juga berfungsi sebagai media untuk mengamankan benih dan tanaman baru sehingga tidak terganggu dari berbagai penghambat pertumbuhan tanaman.
Semaian juga berfungsi sebagai media untuk mengamankan benih dan tanaman baru sehingga tidak terganggu dari berbagai penghambat pertumbuhan tanaman.
Tujuan penyemaian benih adalah untuk mengurangi kematian akibat tanaman yang belum siap dengan kondisi lapangan. Baik itu melindunginya dari cuaca ataupun gangguan lainnya.
Tanaman yang memerlukan tahap penyemaian biasanya yang mempunyai siklus panen menengah hingga panjang dan memiliki benih yang kecil-kecil.
Untuk tanaman dengan siklus panen cepat seperti bayam dan kangkung, tahap penyemaian menjadi kurang ekonomis. Tanaman yang siklus panen cepat biasanya langsung di tanam di lahan.
Sedangkan untuk tanaman yang memiliki biji agak besar,sebaiknya ditanam dengan media tanah gembur dan campuran pupuk kandang di semai di tray semai.
Tanaman yang berbiji besar relatif tahan terhadap kondisi lingkungan karena didalamnya telah terkandung zat yang berguna menopang awal pertumbuhan. Beberapa jenis hortikultura yang biasa disemaikan antara lain tomat, cabe, sawi, selada , labu, terong, pepaya , pare dan sebagainya.
Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus yang berbeda dengan kondisi lapangan. Untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal tanam. Bisa dengan rumah kaca, rumah bibit.
Tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara. Media persemaian bisa berupa tray, tercetak, polybag atau bedengan biasa. Berikut ini tahapan-tahapan mempersiapkan media persemaian.
Menyiapkan media tanam
Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembaban dan struktur baik. Media persemaian yang alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media persemaian harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal tanam biasa.
Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam. Sebagai tempat benih/biji berkecambah media tanam ini harus terjamin dari segi ketersedian nutrisi, kelembaban dan struktur baik. Media persemaian yang alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi. Selain itu ketersediaan air dalam media persemaian harus mencukupi atau tingkat kelembaban yang relatif lebih tinggi dari areal tanam biasa.
Tanah yang baik untuk media persemaian diambil dari bagian atas (top soil). Sebaiknya ambil tanah dengan kedalaman tidak lebih dari 5 cm. Tanah yang baik merupakan tanah hutan, atau tanah yang terdapat di bawah tanaman bambu. Tanah tersebut memiliki karakteristik yang baik, terdiri dari campuran lempung dan pasir. Lempung benrmanfaat sebagai perekat media tanam sedangkan pasir bermanfaat untuk memberikan porositas yang baik.
Untuk memperkaya kandungan hara bisa ditambahkan dengan pupuk organik. Bisa berupa pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos. Hal yang penting adalah haluskan pupuk tersebut dengan cara diayak. Struktur yang kasar tidak baik untuk pertumbuhan benih/biji yang baru berkecambah karena perakarannya masih terlalu lembut.
Campurkan bagian tanah dan pupuk organik dengan rasio 1:1. Atau bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Cirinya, setelah dicampurkan ditambah air teksturnya bisa solid (bisa dikepal tidak ambrol) namun tidak becek.
Membuat media persemaian berbentuk tray/polybag/cetak
Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik (pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang) komposisinya 1:1.
Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.
Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1:1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.
Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.
Untuk persemaian tray, masukkan campuran media tanam tersebut kedalam tray, padatkan secukupnya agar media bisa mencengkrap tanaman. Tray sudah siap untuk media tanam.
Untuk persemaian polybag, campurkan media tanam yang telah dibuat dengan arang sekam dengan komposisi 1:1. Ambil polybag dengan ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bibit tanaman. Media persemaian polybag siap untuk ditanami.
Untuk persemaian cetak, siram campuran media tanam yang telah dibuat tersebut dengan air secukupnya. Air berfungsi untuk menyolidkan campuran agar mudah dibentuk dan tidak ambrol. Kemudian gunakan cetakan untuk membentuk adonan menjadi bentuk kotak-kotak kecil. Lubangi bagian atas kotak-kotak tersebut sedalam 1-2 cm untuk memasukkan benih. Media persemaian siap ditanami.
Membuat media persemaian berbentuk bedengan
Campurkan tanah bagian atas (top soil) dengan pupuk organik dengan komposisi 1:1.
Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.
Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.
Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.
Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung.
Kemudian bentuk bedengan dan letakan campuran tadi diatas permukaan bedengan. Ketebalan campuran hendaknya 5-7 cm, ketebalan ini optimal untuk tanaman yang baru tumbuh.
Siram bedengan dengan air secukupnya dan tebarkan benih di atas bedengan tersebut.
Buat tiang penyangga atau bambu yang dilengkungkan, kemudian tutup bedengan dengan paranet.
Penutup bedengan bisa dibuat permanen dengan paranet, atau dibuat dengan sistem tutup buka dengan plastik bening. Sistem tutup buka berguna pada musim hujan agar tanaman tidak terkena kucuran air hujan secara langsung.
Kapan Saat Yang Tepat untuk memindahkan tanaman hasil semaian benih.
Semaian benih atau biji semaian dapat di pindahkan ke lahan untuk di tanam di bedengan adalah dengan melihat sifat fisiologis benih atau pertumbuhan tanaman.
Untuk tanaman semaian lombok atau cabe, terong, tomat, kita bisa pindahkan saat pertumbuhan benih memasuki 20 hari setelah semai dengan melihat perkembangan daun berjumlah 3-4 helaian daun, ini juga tergantung tingkat kesuburan tanaman dan proses semaian yang baik.
Jika sudah 20 hari semaian dan daun berjumlah 3-4 helain daun sebaiknya cepat di pindahkan agar perakaran tanaman nanti tidak terganggu atau teralalu banyak di polibag, sehingga akar akan cepat berkembang dan pertumbuhannya berjalan normal.
Untuk cara tanam dilahan sebaiknya waktu sore hari agar tidak layu, saat terik matahari sudah redup.
Buat lobang tanam dengan jarak untuk cabe 35 x 50 cm dengan merobek plastik polibag secara hati hati agar akar tidak rusak, beri pupuk kandang secukupnya di lobang tanam.
Jika disekitar lahan ada lumpur tutup lobang tanam yang terisi tanaman tadi dengan lumpur agar tanah tidak cepat kering.
Jika tidak ada hujan siram pagi dan sore sampai tanaman tumbuh baik dan kuat terhadap cuaca di luar.
Pemberian pupuk an organik seperti N, P dan K saat usia tanaman 2 minggu , 4 minggu dan selang waktu 1 bulan sekali.
Untuk tanaman semaian lombok atau cabe, terong, tomat, kita bisa pindahkan saat pertumbuhan benih memasuki 20 hari setelah semai dengan melihat perkembangan daun berjumlah 3-4 helaian daun, ini juga tergantung tingkat kesuburan tanaman dan proses semaian yang baik.
Jika sudah 20 hari semaian dan daun berjumlah 3-4 helain daun sebaiknya cepat di pindahkan agar perakaran tanaman nanti tidak terganggu atau teralalu banyak di polibag, sehingga akar akan cepat berkembang dan pertumbuhannya berjalan normal.
Untuk cara tanam dilahan sebaiknya waktu sore hari agar tidak layu, saat terik matahari sudah redup.
Buat lobang tanam dengan jarak untuk cabe 35 x 50 cm dengan merobek plastik polibag secara hati hati agar akar tidak rusak, beri pupuk kandang secukupnya di lobang tanam.
Jika disekitar lahan ada lumpur tutup lobang tanam yang terisi tanaman tadi dengan lumpur agar tanah tidak cepat kering.
Jika tidak ada hujan siram pagi dan sore sampai tanaman tumbuh baik dan kuat terhadap cuaca di luar.
Pemberian pupuk an organik seperti N, P dan K saat usia tanaman 2 minggu , 4 minggu dan selang waktu 1 bulan sekali.
Comments
Post a Comment