Pola Tanam Padi Dua kali dalam setahun serta Kendala dan Pengaruh cuaca dan iklim, Alam dan tradisional petani

 
    Dalam Sistim pola tanam padi di bidang pertanian khususnya sistim tanam padi lahan tegalan atau lahan kering serta sistim tanam padi sawah.
      Dalam sistim tanam padi ladang , kita mengenal sistim ini penanaman padi hanya satu kali dalam setahun,  pola tanam Padi seperti ini sudah sejak zaman nenek moyang terdahulu sudah mengusahakan tanam padi ladang atau padi lahan kering dengan menggunakan tugal.
    Pola tanam tugal atau padi ladang tidak hanya sebab perilaku masyarakat tani pedalam kalimantan yang berpola seperti ini tapi lebih disebabkan karena pengaruh iklim,  cuaca dan alam,  kenapa Seperti itu sebab dalam satu tahun awal musim hujan jatuh pada bulan oktober sampai maret karenanya dalam sistim tanam ini Petani pedalaman memanfaatkan hujan alami atau air hujan dalam masa pertanaman atau masa Pertumbuhan padi ladang karena lahan kering serta biasanya di tanam Dilereng bukit dan lahan datar dan tidak termasuk dalam wilayah pasang surut air laut meskipun jika dibuat irigasi hal ini juga kurang bisa termanfaatkan sebab sumber Air hanya mengandalkan musim Hujan untuk mengisi saluran,  jika musim Kemarau parit - parit atau saluran sekunder irigasi juga akan kering Berbeda dengan lahan atau wilayah yang diatasnya ada bukit sehingga bisa dibuat irigasi teknis dengan membuat galian atau waduk penampungan,  ini juga tidak berlaku didaerah lahan datar,  jika berbukit juga ditemukan diwilayah hulu tetapi struktur tanah dan jenis tanah juga tak sesuai untuk tanam padi sawah dengan tanam 2 kali setahun.
   Dalam Program Kegiatan Percepatan Dan Swasembada beras Nasional adalah suatu harapan untuk penanaman 2 kali dalam setahun.
          Pengelolaan padi menghendaki sistim pola tanam dua kali dalam setahun,  tetapi tidak bisa kita merubah faktor Alam seperti banjir setiap tahun dan musim Kemarau , dalam masa tanam oktober - maret juga sering terjadi banjir untuk wilayah hulu atau pada wilayah yang masih potensi lahan banjir sebab alam punya pengaruh besar dalam sistim tanam padi.
  Untuk wilayah hulu yang tidak kena pasang surut,  banjir merupakan kendala pola tanam 2 kali dalam setahun,  wilayah ini dikenal Dengan topografis tanah yang rendah, agak bergambut dan tanah yang asam.
  Faktor lain nya juga masih menjadi kendala seperti tanah sawah yang irigasinya masih irigasi tadah hujan,  bukan irigasi teknis seperti wilayah pasang surut Tanah sawah yang  Masih baru dibuka sehingga belum maksimal untuk di tanam.



Comments

Popular posts from this blog

Buah Langka (palasit) Hutan Kalimantan

JENIS DAN CIRI TANAMAN YANG BISA DIBUAHKAN DALAM POT