BLOG KOMPOS "AGRO BORNEO"PALANGKARAYA,KALTENG
Blog Kompos Agro Borneo, adalah kemitraan antara CV.Agro Borneo dengan petani dalam Rangka Pemberdayaan Kemitraan Usaha untuk membantu petani dalam usaha pengembangan ekonomi mikro sehingga petani mampu berusaha dan meningkatkan ekonominya dalam pengembangan usaha di bidang pertanian secara umum.
CV.Agro Borneo ini mengembangkan beberapa usaha dan Produk yang Ramah lingkungan, dengan pembuatan Produk Kompos berupa Blog Kompos Agro Borneo yang dapat di tanam langsung di pot, lahan, maupun di blog kompos agro borneo secara langsung dan di tempatkan di lahan pekarangan walaupun lahan pekarangan rumah yang sempit, aplikasinya cukup mudah tanpa bahan kimia , semuanya 100 % Bahan Alami kompos..
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikrob dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrob-mikrob yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005).
Comments
Post a Comment