Kebun Rotan merupakan salah satu penyangga kelestarian alam

 

Pada umumnya masyarakat asli Dayak khususnya katingan,  mayoritas mengandalkan kegiatan pertanian untuk mencukupi kebutuhan pangannya.

Sistem perladangan lahan kering dengan rotasi waktu tertentu (masa bera) masih diterapkan meskipun input pengetahuan baru tentang teknik pertanian juga sudah ada.

Dengan terus menjaga kelestarian hutan rotan secara otomatis juga menjaga daerah hutan resapan air yang berfungsi sebagai penahan air hujan sehingga sungai tidak cepat banjir dan kering sekejap.

Pemeliharaan hutan perlu sekali di jaga kelebatannya karena hutan adalah penyangga daerah resapan,  air yang mengalir tidak begitu cepat dan mengurangi adanya bahaya banjir dan longsor serta musim. Kering sewaktu musim kemarau.

 Interaksi dengan hutan sebagai bagian dari budaya dan falsafah hidup masyarakat juga masih berlangsung. Sayangnya kondisi hutan di wilayah Kabupaten  hasil pemekaran ini juga tidak luput dari ancaman serius. Bahkan ironisnya justru di era reformasi laju kerusakan hutan semakin menjadi-jadi.

Kebijakan daerah dengan memberikan Hak Pengusahaan Hutan skala kecil atau HPHH yang semangatnya adalah untuk mensejahterakan masyarakat malah semakin merusak hutan dan lebih banyak menguntungkan para investor.

Konversi lahan hutan menjadi Perkebunan Kelapa Sawit justru menyebabkan hak-hak masyarakat adat terpinggirkan. Kebun-kebun karet, rotan dan kebun buah lainnya kini hilang digantikan dengan sawit yang memerlukan perawatan khusus dan intensif.

Hutan adalah sebuah ekosistem paling kompleks dan menopang kelangsungan hidup manusia. Sejak jaman purba hutan menjadi tumpuan untuk memperoleh pangan dan juga sandang sampai kemudian berkembang pola hidup yang membudidayakan tanaman untuk memenuhi kebutuhan pangan.

 Selain kayu dan buah, rotan adalah salah satu produk alam yang memiliki nilai khusus bagi masyarakat Kalimantan. Batang rotan yang telah dikeringkan memiliki elastisitas yang tinggi, corak yang eksklusif, ringan dan tahan terhadap segala cuaca (awet). Maka dari itu penggunaan dan pemanfaatan rotan banyak menyentuh aspek kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari peralatan rumah tangga, peralatan pertanian hingga keperluan acara ritual. Itulah budaya rotan.

Bibit yang dipakai berasal dari alam (hutan) kemudian diperbanyak dan di tanam. Selain sebagai investasi, rotan juga berfungsi sebagai status sosial yakni penanda atas kepemilikan lahan yang pernah digarap sebelumnya.

kampung memiliki kebun rotan baik yang ditanam sendiri maupun warisan dari nenek moyang.


Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia.

Ke dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan rotan.

Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2–5 cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang, keras, dan tajam.

Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter.

Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya.

Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh.

Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.
Sumber wikipidia indonesia
Foto rotan katingan, dokomentasi

Comments

Popular posts from this blog

CARA MEMBEDAKAN BUNGA JANTAN (PUTIK) DAN BUNGA BETINA (BENANG SARI) PADA TANAMAN PEPAYA

JENIS DAN CIRI TANAMAN YANG BISA DIBUAHKAN DALAM POT