UBI KAYU “ JAWAU ‘’ DAN CARA BUDIDAYA

UBI KAYU “ JAWAU ‘’ DAN CARA BUDIDAYA

Tani Katingan >>>Blogspot>>co.id
Ubi kayu atau ketela pohon atau singkong atau jawau dalam bahasa Dayak ngaju adalah tanaman perdu tahunan tropika dan subtropika dari suku Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan alternatif selain nasi dari gabah yang di giling dan daunnya sebagai sayur, Ubi kayu juga menghasilkan karbohidrat.
Ubi Kayu atau Ketela pohon adalah tanaman yang tidak asing lagi bagi petani Indonesia, karena tanaman ini sangat mudah di budidayakan atau ditanam serta dibudidayakan, sebab dapat tumbuh dan beraftasi dengan semua jenis tanah seperti tanah lempung berpasir, tanah liat, tanah gambut, aluvial, podsolik merah kuning dan tanah yang tandus serta gersang pun ubi kayu dapat tumbuh.
Tanaman ini sangat identik dengan kemiskinan, sebab menjadi tanaman andalan di daerah yang kurang air dan tandus, serta di usahakan sebagai tanaman yang di tanam disamping – samping rumah dan lahan pekarangan karena tanaman yang mudah tumbuh serta tanpa perlakukan yang khusus. Lihat saja singkong yang ditanam disekitar pemukiman di pedesaan hanya untuk konsumsi sendiri dan daunya dapat dijadikan sayur bagi masyarakat. Untuk masyarakat pedesaan di kalimantan  daun singkong dapat diolah dengan cara ditombuk pakai lasung (dalam banana banjar) , bahasa bakumpai lisung gansa seperti alat untuk menumbuk daun singkong sehingga bisa di oseng di wajan dan rasanya pun mantap dicampur dengan terong kecil ( terong pipit ) dan ditambah dengan cabe yang masih utuh, rasanya makyuss.
Disamping diolah sebagai panganan sayur ubi kayu atau ketela pohon dapat diolah sebagai keripik singkong, tapai singkong, direbus dan di makan serta sebagai pangan olahan lainnya seperti kue singkong dan lain-lainnya, juga sebagai bahan pakan ternak, penghasil energi, bahan pembuatan tepung tapioka dan bahan dasar gandum, bahan kertas dan sebagai bahan plastik terurai.
Tanaman singkong atau ubi kayu adalah merupakan tanaman yang sangat produktip dan bernilai ekonomis tinggi jika dapat diolah dan dikembangkan sebagai bahan dasar pembuatan plastik organik yang mudah terurai serta dapat di ekspor, oleh karena itu tidak dapat dipandang sebelah mata bahwa singkong sangat mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Ada sebuah lagu yang sering kita dengarkan “ anak singkong “ ini menggambarkan bahwa jangan berkecil hati sebagai petani singkong , sebab banyak orang sukses dari usaha singkong atau ubi kayu.
Cara Budidaya singkong adalah sebagai berikut :
Persiapan lahan, lahan yang di siapkan sebagai lahan singkong adalah lahan dengan tingkat kesuburan yang optimal atau PH netral tidak asam, sebab jika tanah asam maka hasil dari umbi nya kecil, mudah busuk, serta rasanya yang kurang enak serta pahit.
Tanah yang berstektur gembur, remah, dan kaya bahan organik. Tanah yang cocok adalah tanah lempung berpasir, podsolik merah kuning, dan tanah endapan. PH tanah ideal 5,8 – 6 .
Tanah yang siap akan dibersihkan terlebih dahulu dari rumput, semak, pohon, akar kayu dan sebaiknya lahan harus bersih.
Pengolahan lahan
Sebelum memulai pengolahan tanah sebaiknya dilakukan pengukuran PH apakah tanah asam atau basa, bisa dengan menggunakan kertas lakmus atau PH meter, sebab dengan pengukuran dapat diketahui apakah tanah tersebut kaya unsur hara apa ? sehingga perlakuan pupuk akan tepat, berimbang, dan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pengolahan tanah bisa dengan dibajak dengan hand traktor, junder, atau dengan tanpa olah tanah. Dalam pengolahan tanah dengan mesin bajak bisa dibuatkan bedengan atau tanpa bedengan , jadi tergantung keadaan lahan, jika sering tergenang maka perlu sekali pembuatan bedeangan untuk menghindari tanah yang terkena air. Atau tanpa pengolahan tanah pun bisa jika lahan yang subur dan gembur.
Pemupukan dan pengapuran.
Tanah yang telah siap dan akan digunakan sebagai lahan singkong sebaiknya dilakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk kandang (pupuk Organik) yang bertujuan sebagai bahan decomposer bagi organisme untuk berkembang sehingga tanah menjadi gembur dan subur serta berguna untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Dengan kebutuhan 3 -5 ton / Ha.
Pengapuran.
Jika tanah ditemukan dalam keadaan PH rendah sekitar 4- 5,5 maka sebaiknya dialakukan pengapuran dengan kapor dolomit atau kapur pertanian sekitar 2 – 3 ton per Ha.
Persiapan Bibit
Dapat menggunakan varietas unggul seperti singkong gajah dan mempunyai hasil yang tinggi, yang berasal dari tanaman induk yang cukup tua ( 10-12 ) bulan, berdiameter -+ 2,5 cm.
Penanaman.
Sebaiknya awal musim hujan dengan jarak tanam yang ideal 45x 80 cm tergantung jenis bibitnya juga. Bibit yang akan ditanam sebaiknya direndam dalam larutan SOT  HCS yang bercampur dengan air selama 2 – 4 jam.
Penanaman dengan cara meruncingkan ujung stek ketela pohon dan tanam sedalam 5-10 cm, dengan tegak lurus keatas.
Selanjutnya adalah perawatan :
Meliputi : Penyulaman tanaman yang tidak tumbuh, penyiangan dari gulma, pembubunan sekitar pohon, perempelan atau pemangkasan, pemupukan susulan dengan pupuk buatan (an organik) seperti pupuk NPK majemuk atau pupuk Khusus tanaman menghasiljkan ubi, penyiraman, pemanenan dengan umur panen tanaman sudah mencapai 6-8 bulan untuk varietas genjah dan 9-12 bulan untuk varietas dalam, pasca panen dan pengolahan hasil.
Demikian sekilas Cara budidaya singkong atau ketela pohon, semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Buah Langka (palasit) Hutan Kalimantan

JENIS DAN CIRI TANAMAN YANG BISA DIBUAHKAN DALAM POT